Sebelumnya ruangan aku ma my boss terpisah, jadinya aku bebas masang sign NO SMOKING HERE di ruanganku, so tiap dia mo masuk ke ruanganku pasti rokoknya dimatiin dulu, sambil nyindir-nyindir, ‘kok di sini aja ya yang pasang ginian?’
Tapi sayang disayang berhubung kita-kita sedang berkemas-kemas untuk pindah ke lain kota, jadinya aku sekarang seruangan sama si bos.
Alhasil aku kebagian asap rokok mulai dari pagi ampe sore, full AC+full asap, mana di ruangan ini gak ada sirkulasi udaranya pula’, so dari ujung rambut ampe kaki semua bau rokok ditambah lagi mata & tenggorokanku jadi perih sepanjang hari…hiks hiks...
Alhasil aku kebagian asap rokok mulai dari pagi ampe sore, full AC+full asap, mana di ruangan ini gak ada sirkulasi udaranya pula’, so dari ujung rambut ampe kaki semua bau rokok ditambah lagi mata & tenggorokanku jadi perih sepanjang hari…hiks hiks...
Asbaknya si bos
Semuanya terasa begitu indah ketika si bos pergi ke luar kota, cos aku bisa menghirup fresh air tanpa kehadiranya+asap yang amat mengganggu itu. Dan hidupku menjadi damai, cos aku gak akan ‘menghujat’ si boss (di belakangnya)!
Yang terus menjadi pertanyaanku:
- Kenapa ya, para smoker kurang peduli akan sekitarnya & dampak yang dia berikan kepada orang lain?
- Kenapa ya, kita sering memberikan toleransi kepada para smoker & dengan ‘lapang dada’ menyandang predikat sebagai perokok pasif sejati?
- Kenapa ya kita-kita jadi speechless when our boss is a smoker ?
- and many more........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar