30 Juni 2008

My boss is A SMOKER



Sebelumnya ruangan aku ma my boss terpisah, jadinya aku bebas masang sign NO SMOKING HERE di ruanganku, so tiap dia mo masuk ke ruanganku pasti rokoknya dimatiin dulu, sambil nyindir-nyindir, ‘kok di sini aja ya yang pasang ginian?’
Tapi sayang disayang berhubung kita-kita sedang berkemas-kemas untuk pindah ke lain kota, jadinya aku sekarang seruangan sama si bos.
Alhasil aku kebagian asap rokok mulai dari pagi ampe sore, full AC+full asap, mana di ruangan ini gak ada sirkulasi udaranya pula’, so dari ujung rambut ampe kaki semua bau rokok ditambah lagi mata & tenggorokanku jadi perih sepanjang hari…hiks hiks...

Asbaknya si bos

Semuanya terasa begitu indah ketika si bos pergi ke luar kota, cos aku bisa menghirup fresh air tanpa kehadiranya+asap yang amat mengganggu itu. Dan hidupku menjadi damai, cos aku gak akan ‘menghujat’ si boss (di belakangnya)!


Yang terus menjadi pertanyaanku:


  1. Kenapa ya, para smoker kurang peduli akan sekitarnya & dampak yang dia berikan kepada orang lain?

  2. Kenapa ya, kita sering memberikan toleransi kepada para smoker & dengan ‘lapang dada’ menyandang predikat sebagai perokok pasif sejati?

  3. Kenapa ya kita-kita jadi speechless when our boss is a smoker ?

  4. and many more........

Tidak ada komentar: